Selasa, 01 Juni 2021

Cupping Kopi, apa itu? Apa gunanya untuk penikmat kopi?


Buat kita yang pecinta kopi, sebagian dari kita sudah tahu apa itu cupping, dan sebagian lagi belum. Bahkan beberapa dari kita pasti sudah pernah cupping kopi. Pertama mari kita mulai dari paling dasar, Cup adalah bahasa Inggris yang artinya "cangkir" ; Cupping Kopi, adalah proses kita mencicipi kopi, karena itu kadang juga disebut "Coffee Tasting" yang artinya adalah "mencicipi kopi".

Proses ini di dunia kopi, sering dilakukan oleh orang orang yang terlibat dalam jual-beli green bean, seperti producer, processor, atau petani. Dengan melakukan "Cupping" penjual dan pembeli dapat mengetahui rasa dari kopi yang akan dijual/dibeli, apakah sesuai/tidak sesuai. Selain itu "Roaster" kopi, atau orang yang memanggang kopi, menjadi kopi yang siap diseduh, juga melakukan cupping untuk mengetahui rasa dari kopi yang mereka miliki, dan menentukan cara roasting yang menurut mereka paling tepat, sehingga mendapatkan rasa yang terbaik (menurut mereka). 

Standard melakukan cupping yang paling populer sekarang adalah standard dari SCA (Specialty Coffee Association), tapi kali ini, saya bukan membahas mengenai cupping "serius" seperti itu, kali ini saya ingin berbagi mengenai manfaatnya cupping untuk kita penikmat kopi, bagaimana kita cupping dirumah?

Pada dasarnya, cupping kopi adalah mencicipi kopi, jadi ada 3 hal mendasar yang dirasakan, yaitu : Aroma (KBBI : bau-bauan yang harum, terkait indra hidung), Rasa (Taste dalam bahasa Inggris, terkait indra lidah) dan Texture dimulut (bisa disebut kesan dipermukaan mulut, terkait sentuhan di mulut "mouthfeel"). Bagaimana caranya? tentu dengan membaui / mencium aroma, kemudian dengan merasakan di mulut.

Untuk Aroma, kita dapat menggunakan Roda Rasa Indonesia (yang dikembangkan oleh Seniman Coffee & 5758 Coffee Lab. Didalam Roda Rasa ada daftar - daftar aroma seperti Aroma buah - buahan, fermentasi, aroma manis, dll.

Sedangkan untuk Rasa, terdiri dari pahit, manis, asin, asem enak dan asem tidak enak.

Kemudian yang terakhir adalah texture dimulut, biasanya terdiri dari Ringan (mudah diminum) atau Encer, Sedang, Berat (setiap seruput rasanya penuh/banyak dimulut), Tebal (seperti susu, biasa disebut Creamy / Silky, seperti jus manis biasa disebut Juicy), dan yang terakhir Kering.

Bagaimana caranya kita cupping kopi dirumah? sebenarnya cara paling cocok adalah dengan membuat kopi tubruk, kenapa tubruk? karena cara seduh ini yang paling mudah dibuat berkali kali dengan cara yang sama, dan alat yang sederhana; dengan "tubruk" kita akan mendapatkan rasa kopi yang paling dasar, tanpa pengaruh lain yang dapat mengubah rasa. Tentunya dengan aturan aturan tambahan, yang membantu agar setiap seduhan, perlakuannya sama - jadi proses mencicipi dan membandingkan dengan kopi yang lain lebih adil (karena perlakuaan seperti, mengaduk - sedikit / banyak, kemudian menyaring, akan mempengaruhi aroma, rasa, dan texture


Jadi yang kita mau lakukan, adalah membuat kopi tubruk, tanpa diaduk, dan waktu seduh tetap, jumlah kopi tetap, suhu air tetap. Kemudian kita nikmati aromanya, nikmati rasanya (dengan sendok), kemudian seruput; sambil melakukan itu semua, kita coba mengenali aroma kopi tersebut, rasanya seperti apa, kemudian cita rasa yang didapat apa? dan terakhir kita menilai, "saya suka / tidak suka?"

Lalu untuk apa kita penikmat kopi, "cupping" dirumah? banyak hal yang kita dapatkan dari cupping dirumah, yang utama adalah, pengetahuan kita mengenai aroma, rasa dan texture kopi akan semakin detail dan luas, dengan pengetahuan itu kita dapat memilih kopi seperti apa yang ingin kita minum, apakah kopi yang cenderung asem buah, bau bunga bungaan, herbal, atau manis buah, dll. Dengan bertambahnya pengetahuan kita mengenai kopi, kita akan tahu jika suatu kopi memiliki cacat yang menimbulkan rasa tidak enak.

Di tahap lanjut, dengan memiliki pengetahuan mengenai kopi, kita perlahan akan dapat menentukan bagaimana cara seduh yang sesuai selera kita, atau menentukan rasa seduh yang ingin dihasilkan. Jadi seru kan? tunggu apa lagi? yuk kita cupping kopi, santai dirumah :)

Senin, 18 Januari 2021

Seduhan Biji Kopi "Green Bean" Minuman Kesehatan yang Populer


Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa Green Tea (Teh Hujau) mengandung banyak antioxidan, namun tidak banyak yang tahu kalau biji kopi (yang belum di roasting / green bean) juga mengandung banyak antioxidan dan chlorogenic acid yang sering kali dikaitkan sebagai penurun berat badan.

Meminum seduhan atau ekstrak biji kopi (green bean) adalah hal yang populer di kalangan fanatik makanan atau minuman sehat, namun untuk orang umum, hal ini mungkin akan terdengar aneh. Ketika diseduh, tentu rasanya akan sangat jauh berbeda, hasil seduhnya pun, untuk seduhan biji kopi ini akan terasa seperti teh.


SEJARAH

Pada abad ke 15, di Yemen, seorang sufi dengan nama Jamal al-Din Abu 'Abd Allah Muhammad Ibn Sa'id memperkenalkan minuman yang ditemukan ketika beliau sedang berada di Afrika. Minuman tersebut diberi nama bun atau buna, minuman tersebut adalah biji kopi (yang belum di roasting) yang di tumbuk dan direbus untuk membuat ekstrak, seperti teh yang pekat, hanya saja terbuat dari kopi. Jadi pada awalnya, kopi tidak di roasting.

Ketertarikan dunia modern dengan ekstrak biji kopi ini, dimulai pada tahun 2012 ketika Dr. Mehmet Oz mempopulerkan teorinya bahwa kandungan chlorogenic acid pada biji kopi dan mendorong turunnya berat badan. Ketika proses roasting beberapa zat pada biji kopi berkurang / hilang.


Ada beberapa masalah dari meminum seduhan biji kopi, yaitu rasanya yang lebih pahit dibandingkan minuman kopi yang kita kenal, hal ini kemungkinan dikarenakan oleh kandungan caffeine-nya yang jauh lebih tinggi daripada biji kopi yang sudah di roasting. Selain itu, jika penyimpanan biji kopi-nya tidak baik, ada kemungkinan muncul jamur, atau busuk, yang ketika dikonsumsi dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Namun masalah itu, tentunya dapat diatasi dengan mudah, khususnya karena biji kopi memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan. Rasanya yang pahit, dapat diatasi dengan membuat campuran minuman yang nikmat, sedangkan masalah penyimpanan dapat diatasi dengan menggunakan biji kopi yang segar / baru, dengan penyimpanan yang baik, atau cara cara lain. 

Kopi dan Teh dalam Satu Minuman, Kita Tidak Perlu Memilih


Teh dan Kopi mungkin adalah dua minuman paling populer di dunia, keduanya mudah dibuat, enak diminum panas maupun dingin. Bagi pecinta kopi maupun teh, mendengar bahwa kopi dan teh dicampur dalam satu minuman, mungkin akan terasa aneh.

Namun di beberapa wilayah / negara, mencampur keduanya adalah hal yang biasa, misalnya minuman Yuenyeung yang populer di Hongkong, dan beberapa daerah di Cina, atau Kopi Cham yang populer di Malaysia dan Spreeze yang populer di Ethiopia.


SPREEZE

Dikutip dari artikel pada PerfectDailyGrind, Spreeze adalah minuman yang populer di Ethiopia, yang merupakan campuran antara teh, espresso dan gula sebagai pemanis, rasa yang dihasilkan adalah rasa yang seimbang antara rasa floral, wangi dari teh dan rasa earthy dan pahit dari espresso (dark roast).

KOPI CHAM

Di daerah Singapore dan Malaysia juga terkenal dengan Kopi Cham yang merupakan campuran antara Teh, Kopi dan Susu Kental Manis (Condense atau Evaporated Milk). Minuman ini biasa dijual di Kopitiam (kedai kopi) tradisional yang tersebar di seluruh Malaysia dan Singapore. Kopi Cham dibuat dengan campuran standard 45% Kopi + 45% Teh + 10% SKM.

YUENYEUNG

Diantara ketiga minuman, mungkin yang paling populer adalah Yuenyeung, yang populer di Hongkong. Menurut Lan Fong Yuen, sebuah kedai tradisional di Hongkong, minuman ini pertama kali dibuat oleh mereka pada tahun 1952, ketika itu banyak pengunjung yang bekerja sebagai sopir dan buruh yang senang minum teh, namun mereka butuh caffeine untuk membantu tetap segar selama bekerja.

Minuman ini dibuat dengan menggunakan dasar milk-tea (teh susu) yang biasa dibuat di Hongkong dan kopi hitam. Untuk campurannya sendiri ada yang menyarankan 1:1 dan ada yang menyarankan 2:1 .


Apakah minuman ini akan semakin populer? mungkin untuk beberapa orang minum kopi dan teh akan terasa terlalu aneh, namun dengan terus berkembangnya pengetahuan kita mengenai kopi dan teh, serta semakin berkembangnya alat seduh, kita akan menemukan cara yang tepat, dan kemungkinan akan membuat minuman seperti ini populer.


Minggu, 10 Januari 2021

TANAMAN KAYU MANIS INDONESIA


Kayu Manis atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut Cinnamon (Cinnamomum), tanaman yang dikenal didunia karena manfaatnya yang luar biasa dan aromanya yang wangi, serta rasanya yang manis, pedas rempah.

Kayu Manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini sudah digunakan di Mesir sejak 5000 tahun yang lalu. Indonesia sendiri adalah penghasil Kayu Manis terbesar didunia, selain Indonesia Negara lainnya yang juga penghasil Kayu Manis adalah Sri Langka, Tiongkok, Vietnam dan India.

Di Indonesia, Kayu Manis dihasilkan di Sumatra Barat, Jambi dan Kerinci. 


JENIS KAYU MANIS

Dari beberapa jenis tanaman Kayu Manis, ada 2 yang paling popular di dunia, yaitu Ceylon dan Cassia. Secara umum kedua jenis Kayu Manis ini sama, baik dari manfaat, aroma dan rasa, hanya saja Kayu Manis Cassia memiliki aroma yang lebih tajam dan manis dibandingkan Kayu Manis Ceylon, namun Kayu Manis Cassia mengandung lebih banyak Coumarin, yang dalam penelitian jika dikonsumsi berlebih dapat mengganggu liver. 

Kayu Manis Cassia ini adalah jenis Kayu Manis yang paling umum dan mudah ditemukan, sedangkan Kayu Manis Ceylon cukup sulit didapat, dan sebagian besar dihasilkan di Sri Langka. 

Dari bentuknya, jika diamati lebih jeli, Cassia Cinnamon berwarna lebih gelap daripada Ceylon Cinnamon. Cassia Cinnamon berwarna coklat tua hamper kemerahan, sedangkan Ceylon Cinnamon berwarna coklat, lebih terang. 


Awalnya Kayu Manis yang berada di Indonesia berasal dari Sri Langka, yang didatangkan ke pulau Jawa pada tahun 1825 dan kemudian menyebar ke India Selatan, Madagaskar dan Brazil.

Indonesia saat ini sudah memiliki 3 varietas Kayu Manis yang telah dilepas dan ditetapkan sebagai varietas nasional oleh menteri Pertanian Indonesia. Pada tahun 2020 ini, telah dirilis Kayu Manis Koerintji dari kabupaten Kerinci provinsi Jambi yang memiliki kandungan Cinnamaldehyde (menimbulkan aroma) yang diatas standard SNI yaitu 50% hal ini juga menyebabkan Kayu Manis ini disukai oleh Negara Negara pengimpor Kayu Manis.

Tanpa disadari Kayu Manis memiliki manfaat sangat besar bagi yang mengkonsumsi dan juga bagi Indonesia, jadi… mulai sekarang setiap kali kita mengkonsumsi Kayu Manis, kita tahu sedikit cerita dibaliknya, dan manfaatnya.

Kamis, 07 Januari 2021

4 MANFAAT UTAMA KAYU MANIS


Mendengar nama Kayu Manis, untuk masyarakat Indonesia sudah bukan hal yang baru lagi. Bahkan tanaman ini sebenarnya sudah ditanam dan di ekspor sejak jaman penjajahan kolonial Belanda. Saat ini kayu manis sendiri semakin dikenal dan semakin digemari karena manfaatnya dan rasanya, karena itu popular digunakan sebagai campuran dalam makanan dan minuman.

Kayu Manis berasal dari kulit kayu tanaman varietas pohon cemara, genus Cinnamomum. Para petani Kayu Manis mengelupas kulit pohon tersebut, yang kemudian dikeringkan. Indonesia sendiri adalah produsen terbesar Kayu Manis dunia, karena iklim di Indonesia cocok untuk menanam pohon ini.


MANFAAT KAYU MANIS :

1. Menurut penelitian dari University of Michigan Life Science Institute, zat Cinnamaldehyde yang terkandung di dalam Kayu Manis membantu pembakaran lemak dalam tubuh. Selain itu juga membatasi pembentukan oksida nitrat dalam peroksidasi darah dan lemak, yang dapat menimbulkan gangguan otak, kanker dan penyakit lainnya.

2. Selain itu Kayu Manis juga memiliki sifat anti oksidan dan anti mikroba, sehingga bagus untuk membersihkan tubuh; misalnya dengan menggunakan campuran Kayu Manis dan Madu untuk lulur atau masker wajah, selain itu ketika dikonsumsi, Kayu Manis dapat mengurangi kerusakan akibat radikal bebas, memperlambat proses penuaan, anti inflamasi (peradangan).

3. Zat alami dalam Kayu Manis dapat memblokir enzim Alanin yang akan membuat glukosa terserap dalam darah, sehingga mengkonsumsi cukup Kayu Manis dapat membantu kita terhindar dari diabetes.

4. Sebuah penelitian yang dikutip oleh Natural Fertility Info, enzim Phosphatidylinositol 3-kinase dalam Kayu Manis akan mengurangi resiko wanita terkena penyakit PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome yang dapat mengganggu fungsi ovarium, karena ketidakseimbangan hormone.


Kayu Manis adalah tanaman yang sangat bermanfaat, dan aromanya manis. Sebagai produsen terbesar Kayu Manis di dunia, maka di Indonesia sangat mudah mendapatkan Kayu Manis, dengan mengetahui manfaat Kayu Manis ini kita dapat mulai memasukkan Kayu Manis dalam makanan atau minuman yang kita konsumsi.

Walaupun sangat baik untuk kesehatan, namun konsumsi berlebih tetap akan memberi manfaat buruk. Untuk itu nikmati Kayu Manis secukupnya, sedikit di kopi atau teh dan sedikit di masakan atau kue.

Jika suka minum kopi susu, namun bingung bagaimana menambahkan Kayu Manis didalamnya, mungkin video pembuatan Cinnamon Latte ini dapat memberikan inspirasi.


Selasa, 24 November 2020

Apa itu Cold Brew? atau Cold Drip?


Sekarang ini sering sekali kita mendengar istilah Cold Brew, kemudian tiba tiba muncul Cold Drip, lalu belakangan muncul Chilled Brew. Sebenarnya apa sih semua itu? pada awalnya, hanya ada Cold Brew, yang sebenarnya adalah seduh (brew) kopi dengan air dingin (cold).

Sejarah Awal :

Semua itu dimulai pada tahun 1600an, di Kyoto - Jepang, ketika itu Cold Brew tidak seperti sekarang, bubuk kopi direndam dengan air. Menurut catatan sejarah tertua, semua berawal antara Kyoto dan pedagang Belanda pada 1600an.

Konon katanya, awalnya, pedagang Belanda minum kopi di kapal dengan menggunakan konsentrat kopi. Dikapal mereka akan mencampurkan konsentrat dengan air panas, sehingga menjadi kopi panas. Hingga akhirnya mereka tiba di Kyoto, yang memiliki teknik seduh teh dengan air dingin. Akhirnya terciptalah metode Cold Brew untuk kopi. Kadang disebut dengan Kyoto- style Cold Brew, yang menggunakan tower (menara) yang meneteskan air ke bubuk kopi, disebut dengan Yama Tower.

Selanjutnya :

Bersama aktifitas pedagang Belanda di dunia pada jaman itu, akhirnya Cold Brew juga menyebar di seluruh dunia, khususnya di America, Cuba, Algeria, Jepang, Prancis. Adalah Prancis yang tercatat pertama kali membuat minuman Cold Brew dengan campuran, seperti saat ini; dengan minuman yang bernama Mazagran (kopi manis dicampur air es), merupakan minuman prajurit Prancis di benteng Mazagran - Algeria pada tahun 1837, dan menyebar di Eropa, ketika prajurit tersebut kembali ke negaranya. 

Minuman Kaleng :

Pada tahun 1960 muncul minuman kopi susu manis, dengan kemasan kaleng yang di produksi oleh Ueshima Coffee.Co,Ltd. Pada tahun 1970, perusahaan kopi raksasa di Italy Illy Coffee akhirnya juga mengeluarkan minuman kopi susu manis, dengan kemasan kaleng.

Saat ini :

Seiring dengan perkembangan jaman, dan perubahan industri kopi dan munculnya cafe specialty di seluruh dunia, Cold Brew awal yang terkenal adalah yang menggunakan Yama Tower. Kemudian belakangan mulai populer Cold Brew yang dengan cara merendam bubuk kopi di air dingin (immersion), dan metode yang menggunakan Yama Tower akhirnya disebut Cold Drip / Slow Drip (karena lama dan butuh waktu hingga 18 jam).

Lainnya? belakangan dengan semakin banyaknya orang yang mencoba Cold Brew ini, baik untuk minum sendiri maupun untuk dijual, akhirnya muncul Chilled Brew, yaitu kopi yang diseduh biasa dengan air panas, kemudian di dinginkan.


Jadi sekarang jelaskan asal mula dari Cold Brew itu sendiri, dan istilah istilah baru yang ada. Ada yang suka minum? metode mana yang kalian suka?

Selasa, 13 Oktober 2020

Ingin belajar lebih dalam mengenai kopi, mulai dari mana?


latte art
Beberapa kali ada yang bertanya, "kalau ingin belajar buat kopi enak, saya mulai dari mana? alat apa yang dibutuhkan?"

Untuk menjawab hal ini, pertama kita tahu dulu mengenai sejarah kopi dan budaya minum kopi sendiri. Jadi berbicara mengenai budaya minum kopi, di Indonesia sendiri memiliki budaya minum kopi, yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda (karena Belanda jualan rempah / hasil kebun, yang ditanam di Indonesia);

Kita di Indonesia, umumnya minum Robusta yang cenderung lebih murah, pahit dan panas, biasa dinikmati di warung kopi / kedai kopi bersama makanan manis.

Sedangkan minuman kopi seperti yang di Cafe adalah budaya minum kopi Italy, karena itu semua namanya menggunakan bahasa Italy; seperti Latte yang berarti susu, Cafe berarti kopi, Dulce yang berarti manis. 


Dan di dunia banyak sekali budaya minum kopi, dan semuanya enak, tergantung mau belajar yang mana? ada yang menggunakan kopi Robusta (seperti Indonesia, Vietnam dan Thailand) dan ada yang menggunakan kopi Arabica (seperti Australia, Italy dan Prancis). Dengan mengenal budaya kopi, kita akan mengerti jenis jenis "kopi enak" tidak terpaku hanya seperti yang di Cafe saja.

Lalu, apa selanjutnya? Setelah kita mengetahui variasi "kopi enak" di berbagai negara, kita mulai belajar lebih dalam, yaitu EKSTRAKSI; secara mendasar, ada 3 hal yang mempengaruhi ekstraksi kopi yaitu GRIND SIZE (ukuran gilingan kopi), SUHU (energi panas adalah tenaga yang dibutuhkan untuk mengekstraksi kopi) dan CARA SEDUH (ada 2 Immersion bubuk kopi ditenggelamkan, dan Perculation bubuk kopi dilewati air).


GRIND SIZE, SUHU dan CARA SEDUH, untuk belajar mengenai hal ini, ada banyak Informasi di Internet termasuk di Youtube Channel Balinest (bisa lihat dan jangan lupa subscribe). Untuk berlatih alatnya mudah sekali hanya butuh FRENCH PRESS (Immersion sederhana) dan PHIN FILTER / Vietnam Drip (Perculation sederhana).

Setelah menguasai ketiga hal tersebut, baru lanjut ke alat yang lebih rumit dengan parameter yang lebih canggih lagi :) Semoga penjelasan singkat ini bisa membantu, Salam Seruput....